23 Oktober 2012

MUTIARA ____ SHOLAT TAHAJUD


 Al Quran Surat Al Isra' 17:79

ومن الليل فتهجد به نافلة لك عسى أن يبعثك ربك مقاما محمودا

Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ
Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat amalan adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. ” (Lihat Al Irwa' no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Allah menyayangi orang yang mengerjakan sholat tahajud.......
bagi orang yang benar-benar yakin dan patuh pada Allah swt maka dia tidak akan berat untuk bangun tengah malam demi menjalankan sholat tahajud.
shalat tahajud adalah amaliyah orang sholeh yang selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah swt.

Imam Ar_Ridha berkata : Lakukanlah shalat tahajud __Barang siapa yang melakukan shalat tahajud pada akhir malam sebanyak 8 rakaat dan satu rakaat shalat witir dengan melakukan qunut pada waktu qunut membaca Istighfar 70 kali, maka ia akan di selamatkan dari adzab kubur dan neraka, Allah swt juga akan memanjangkan umurnya dan meluaskan usianya.

Imam Shodiq berkata :____ada seorang bertanya kepada Imam Ali ...tentang sholat tahajud kemudian beliau menjawab.......
  1. Berilah kabar gembira kepada siapa saja yang melaksanakan shalat tahajud selama 10 malam secara ikhlas dengan mengharapakan keridhaan Allah swt Karena Allah akan berkata kepada Malaikatnya "Tulislah bagi hambaku ini kebaikan sebanyak biji-bijian ,daun-daun, dan pohon-pohon yang ditumbuh disungai Nil serta sebanyak bilangan pohon bambu, dahan- dahan serta rumpu-rumputan"
  2. Barang siapa melakukan shalat tahajud selama 9 malam, niscaya Allah akan mengabulkan sepuluh doanya dan memberikan buku catatan amal di tangan kanannya.
  3. Barang siapa melaksanakan shalat tahajud selama 8 malam, maka Allah akan memberikan pahala syahid dan di gabungkan ahlu bait baginda Nabi Muhammad Saw.
  4. Barang siapa melakukan shalat tahajud selama 7 Malam, maka dia akan keluar dari kuburannya pada hari kiamat nanti dengan wajah bagai bulan purnama dan bisa melewati Shirathal Mustaqim
  5. Barang siapa melakukan shalat tahajud selama 6 Malam, maka ia akan dicatat sebagai orang yang bertaubat dan diampuni dosa-dosanya.
  6. Barang siapa melakukan shalat tahajud selama 5 Malam, maka ia akan menemani nabi Ibrahim di kubahnya .
  7. Barang siapa melakukan shalat tahajud selama 4 Malam, maka ia akan menjadi orang yang pertama yang beruntung dan melewati Shirathal Mustaqim seperti angin yang bertiup kencang dan masuk syurga tanpa hisab
  8. Barang siapa melakukan shalat tahajud selama 3 Malam, maka tidak ada satu malaikatpun yang cemburu terhadap kedudukanya disisi Allah, di katakan kepadanya masuklah dari 8 pintu syurga yang mana saja.
Barang siapa melakukan shalat tahajud secara sempurna sambil membaca Al-qur'an saat rukuk dan sujud, serta berdzkir, maka ia akan diberi pahala sebanyak makhluq Allah dan dimulyakan seperti itu, Iapun akan diberi cahaya dalam kuburannya, dosa dan sifat dengkinya akan di cabut dari hatinya, diselamatkan dari adzab kubur dan dibebaskan dari api neraka serta dibangkitkan sebagai orang yang selamat.

Dari perkataan Imam shodiq tersebut, kita dapat mengetahui sebagian hikmah dan keutamaan dalam melaksanakan shalat tahajud.
Kalau menurut saya " banyak orang islam yang tahu dan sadar atas ketinggian kedudukan shalat tahajud tapi sedikit orang yang mampu melakukannya bagi mereka tidur lebih utama dari pada shalat tahajud di keheningan malam. Sesunguhnya banyak orang yang akan berlomba-lomba untuk melakukan shalat tahajud sekiranya mereka bisa merasakan betapa nikmatnya melakukan amalan itu. Subhanallah.

15 Oktober 2012

10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah


Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah



10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah - Dzulhijjah merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam. Terutama, pada sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah itu. Setidaknya, ada 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah sebagai berikut :

1. Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang mulia dan barakah
Keutamaan pertama dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa waktu itu adalah waktu yang mulia dan barakah.

Bukti kemuliaan ini adalah sumpah Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an al-Karim.

وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Demi fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr: 1-2)

“Wa layaalin ‘asr (dan malam yang sepuluh)," kata Imam al-Thabari dalam tafsirnya,"adalah adalah malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan kesepakatan hujjah dari ahli tafsir.”

Ibnu Katsir juga menjelaskan hal yang sama dalam tafsir Qur'anil adhim. “Dan malam-malam yang sepuluh," tulisnya, "adalah sepuluh (hari pertama) Dzulhijjah sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lebih dari satu ulama salaf dan khalaf.”

2. Amal pada Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah paling dicintai Allah
Keutamaan kedua dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa amal di waktu itu paling dicintai Allah Ta'ala.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

3. Haji dilakukan dalam waktu itu
Keutamaan ketiga dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa di waktu itulah disyariatkan Ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima.

4. Di dalamnya ada hari Arafah
Keutamaan keempat dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, pada waktu itu ada hari Arafah, yaitu jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari itu jama'ah haji diwajibkan melakukan wukuf yang merupakan puncak ibadah haji. Sedangkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji disunnah melakukan puasa arafah yang keutamaannya dapat menghapus dosa selama dua tahun.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)

5. Pahala Amal di Hari-hari itu dilipatgandakan
Keutamaan kelima dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, amal-amal pada hari itu dilipatgandakan pahalanya, baik amal di siang hari maupun amal di malam hari.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan shalat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi)

Tentu saja, ada pengecualian untuk puasa pada tanggal 10 Dzulhijjah karena pada hari itu diharamkan berpuasa.

6. Keistimewaan membaca tahlil, takbir dan tahmid
Keutamaan keenam dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, istimewanya waktu itu untuk membaca tahlil, takbir dan tahmid sehingga Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk memperbanyaknya.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

Tidak ada hari-ahri yang dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih disukai untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad)

7. Di dalamnya ada Idul Adha
Keutamaan ketujuh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, pada akhir waktu itu yaitu tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari raya Idul Adha yang merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam.

8. Di dalamnya disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban)
Keutamaan kedelapan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, disyariatkannya ibadah udhiyah. Yaitu menyembelih kurban -baik unta, sapi atau kambing- yang dimulai pada tanggal 10 Dzulhijjah itu.

9. Disyariatkannya Takbir Muthlaq
Keutamaan kesembilan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah disyariatkannya takbir muthlaq (setiap saat) dan muqayyad (setelah shalat fardhu). Kesempatan bertakbir ini jauh lebih panjang daripada Idul Fitri.

Ibnu Taimiyah dalam majmu' Fatawa menjelaskan, "Hendaklah takbir dilakukan mulai dari waktu fajar hari Arafah sampai akhir hari Tasyriq ( tanggal 11,12,13 Dzulhijjah), dilakukan setiap selesai mengerjakan shalat, dan disyariatkan bagi setiap orang untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika keluar untuk shalat Id. Ini merupakan kesepakatan para imam yang empat".

10. Berkumpulnya Induk-induk Ibadah
Keutamaan kesepuluh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah berkumpulnya induk-induk ibadah pada waktu itu. Sebab inilah yang menjadikan 10 hari pertama bulan Dzhulhijjah begitu istimewa.

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Tampaknya sebab yang menjadikan istimewanya sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk (besar), yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak terdapat pada hari-hari yang lain.”

14 Oktober 2012

Tiga cara merasakan manisnya iman


Tiga cara merasakan manisnya iman !

oleh Nkri Al Khoironys pada ·
Tiga hal yang akan menjadikan seseorang merasakan manisnya iman, menurut sebuah hadits yang bersumber dari Anas ra, adalah:
1. Mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya dari yang lainnya;
2. Tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah, dan
3. Takut akan kembali kepada kekufuran sebagaimana takutnya dilemparkan ke dalam neraka.
Iman dan keyakinan bagi seseorang adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Hidup tanpa iman akan terasa hampa, tiada arti dan makna. Sebab tanpa iman seseorang tidak tahu untuk apa dia hidup, mau diapakan kehidupan ini, dan bagaimana setelah hidup. Hidup jadi terombang-ambing oleh situasi dan keadaan. Ke mana arah angin bertiup ke sanalah mereka pergi.
Oleh karena itu iman adalah sumber ketenangan, sumber kebahagiaan, sumber kenikmatan dan kelezatan. Orang yang tak memiliki iman hidupnya dipenuhi oleh kegoncangan. Tidak stabil. Kadang bergembira ria, tapi dalam waktu yang dekat bersedih hati hingga merana, meratap, menangis, histeris. Saat gembira lupa daratan, saat terkena musibah putus asa. Begitulah corak hidup orang yang tak memiliki iman.
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia membelakangi dengan sikap sombong, dan apabila ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa." (QS. Al-Israa': 83)
Sebaliknya, orang yang hatinya dipenuhi dengan iman hidupnya selalu tenang. Di saat mendapatkan karunia Allah, tidak lupa daratan, tetap merasakan bahwa kenikmatan ini semata-mata dari Allah, karenanya perlu dinikmati, juga disyukuri. Jika terkena musibah atau bencana, maka ia tetap menyadari bahwa semua ini datangnya dari Allah.
Salah satu ciri dari kehidupan orang yang beriman itu adalah tenang. Hidupnya tidak diwarnai dengan kesedihan yang berlebihan, tidak juga kegembiraan yang luar biasa. Tetap optimis menghadapi setiap kondisi. Tidak lekas putus asa, sebab dia yakin bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Allah kuasa pula mengubah keadaan sewaktu-waktu. Kekuasaan itu terletak di tangan-Nya secara mutlak.
"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah, di samping keimanan mereka (yang sudah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi, dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Fath: 4)
Anatar iman dan ketenangan punya korelasi yang positip. Jika iman ada, ketenangan musti tumbuh. Jika ketenangan tumbuh di hati seseorang, maka iman akan semakin bertambah. Pertambahan iman akan menambah ketenangan. Dan begitu seterusnya.
Karenanya iman itu pasti dapat dinikmati, bahkan iman adalah kenikmatan yang paling tinggi. Tidak ada kenikmatan yang melebihi iman. Tiada kelezatan yang mengungguli iman. Karenanya bersyukurlah kita yang telah memiliki iman.
Adalah sesuatu yang tidak wajar bila ada orang yang mengaku beriman, tapi hidupnya tidak tenang, tidak merasakan kenikmatan. Orang yang demikian mungkin saja beriman secara salah, atau mungkin iman itu belum sampai menancap dalam dada. Bibirnya saja yang mengaku beriman, sementara hatinya kosong melompong.
Berikut ini ada beberapa amalan utama yang menjadikan seseorang dapat merasakan kelezatan iman. Barang siapa yang hatinya dipenuhi dengan keutamaan ini, dipastikan dapat merasakan manisnya iman. Ada tiga hal yang perlu kita upayakan.

Mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi yang lain.
Cinta memang urusan perasaan, tetapi tanda-tandanya nampak dalam perbuatan. Mengaku cinta tanpa memberikan bukti nyata, namanya cinta dusta. Bila persoalannya dengan sesama manusia, kelanjutannya bisa ke pengadilan. Tetapi dalam hubungan dengan Allah, bisa berakibat tertolaknya semua amalan, karena disinyalir imannya bukan iman betulan. Bukti cinta di antaranya adalah dengan menomorsatukan yang dicintai. Selama belum mengutamakan syariat Allah dalam kehidupannya, pengakuan cinta seorang muslim terhadap Allah masih diragukan.
Padahal tanpa dilandasi cinta, pelaksanaan ibadah yang penuh pengabdian, pengorbanan yang disertai keikhlasan tidak akan pernah terjadi. Tanpa cinta, pelaksanaan syariat hanya akan terasa sebagai beban. Ibarat seseorang yang harus memberikan pertolongan di saat terjadi kecelakaan, bila si korban adalah orang yang dicintai, tentu pengorbanan yang diberikan akan terasa lain dibanding bila terhadap orang lain. Begitulah seharusnya membuktikan cinta kepada Allah, yakni dengan begitu gembira, dengan penuh semangat menyambut segala aturan syariat. Tidak ada yang bisa menghalangi, untuk urusan yang menyangkut terlaksananya aturan-aturan Allah dimuka bumi.
Adapun cinta kepada Rasulullah, adalah manifestasi langsung dari kecintaan kepada Allah. Karena lewat Rasul-Nya-lah ajaran Allah sampai kepada segenap manusia. Dan, Rasulullah adalah syariat Allah yang hidup, yang bisa diteladani, ditiru segala sesuatunya. Ajaran-ajaran Islam yang lebih detail, tidak selalu termuat di dalam firman Allah, tetapi bisa dicontohkan langsung pada kehidupan Rasul. Mencintai Rasulullah adalah juga salah satu bukti kecintaan kepada Allah, dan merupakan syarat mutlak bisa terlaksananya aturan-aturan syariat.


Cinta karena Allah
Setelah menempatkan Allah pada urutan pertama yang dicintai, sangatlah wajar bila kelanjutannya adalah mencintai segala sesuatu karena Dia semata. Segala hal yang tidak dicintai-Nya harus dibenci. Dan segala sesuatu yang menjadi kecintaan-Nya, seharusnyalah dicintai. Sebab, bagaimana bisa dikatakan cinta, bila ternyata yang dibenci-Nya itu justru yang menjadi kesenangan kita.
Mencintai segala sesuatu karena Allah, tidaklah akan menghalangi manusia dari kehidupan yang wajar. Justru itulah cara hidup yang paling alamiah. Karena Allah senantiasa menyukai yang baik-baik. Segala sesuatu yang dicintai-Nya pasti baik dan membawa manfaat, bahkan bukan hanya untuk pribadi melainkan juga untuk masyarakat banyak. Sementara yang dibenci Allah adalah sebaliknya, yang tentu saja akan membawa bencana bagi kehidupan manusia dan dunia.
Kadang ada orang yang beralasan, secara fitrah ia sudah menyukai kebenaran dan segala yang baik-baik. Lalu, dengan gegabah ia menyatakan sudah menunjukkan bukti kecintaan kepada Tuhan tanpa harus bersusah payah melaksanakan aturannya yang memberatkan. Orang demikian adalah omong kosong, karena ia mencintai sesuatu bukan didasarkan pada cintanya kepada Allah melainkan pada perasaannya sendiri, pada nafsunya. Nafsunya itulah yang menjadi tuhannya. Buktinya, perintah Allah sekalipun, asal dirasa memberatkan, tidak akan dilakukan. Inilah justru bukti kekafiran yang paling jelas.
Cinta kepada Allah akan melandasi segala tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat. Memilih sahabat, lingkungan, istri, pekerjaan, pemimpin, dan semuanya selalu dilandasi pada kecintaan kepada Allah. Mereka yang termasuk dalam kategori orang yang dibenci Allah, tidak akan diambil menjadi orang dekat, apalagi dipentingkan.

Takut kembali kepada kekufuran
Begitu menjadi muslim, kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada kejahiliyahan, selamat tinggal tradisi lama, selamat tinggal segala yang berbau budaya jahiliyah. Kita kubur dalam-dalam masa silam. Kini yang ada hanya Islam. Kita mulai sejarah baru, hidup baru, ketentuan baru dan segalanya yang serba baru.
Tak perlu ragu-ragu, sebab kita yakin Islamlah yang akan mengantar kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Kita mungkin satu saat bisa mengharapkan keuntungan besar dari bisnis yang kita lakukan. Tetapi apalah gunanya bila itu tidak bisa menolong nasib kita di akhirat?
Untuk bisa berbisnis, berbuat, berkarya, mengajarkan ilmu, mendidik dan lain-lain dengan sukses sekaligus punya arti untuk kehidupan akhirat, Islamkan dulu perilaku kita. Tinggalkan kehidupan jahili selekas-lekasnya, dan jangan kembali lagi. Takutlah kepada kekufuran sebagaimana takutnya kita dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Di samping sebagai bukti cinta, sikap meninggalkan kekufuran itu juga akan menjadikan kita mampu merasakan manisnya iman. Artinya, kita justru merasa bahagia, beruntung, senang, dengan meninggalkannya.Selama kita masih merasa eman meninggalkan kekufuran, maka cinta kita kepada Allah belum tulus. Dan, itu akan mempengaruhi perasaan kita, yang justru merasa tertekan dengan segala atribut Islam.


Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan Menghafal Al-Qur'an)


Fadilah Hafal Qur'an Dunia & Akherat..................subhanallah...........

oleh Nkri Al Khoironys 


Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur'an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Qur'an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur'an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur'an,"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur'an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)

Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur'an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur'an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

1. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

2. Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

3. Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)

4. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

5. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)

6. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

7. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur'an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do'anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur'an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur'an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur'an. Allahumma amin" (dian)
Dari Guru Saya Ustadz YUSUF MANSYUR.........31/08/12 _____NKRI

1 Oktober 2012

Sholawat Jawa _ Oleh As-syaikh KH. Ms, Abdul Wahab__Pengasuh PPMH Mojosari Kepanjen


SHOLAWAT DZULHIJJAH
 اللهم صل وسلم على سيدنا ومولنا محمد __عدادم بعلم الله صلاة دائيمة بدوم ملك الله
Bejo temen wong kang poso dino tarwiyyah
Tanggal wolu wonten ing wulan dzulhijjah
Pun paringi ganjarane ing kang katah
Lir sabare nabi ayyub ingkang betah
Luwih bejo wong kang poso dino arofah
Tanggal songo wonten ing wulan dzulhijjah
Dipun ganjar lir imane nabi isa
Amal berat damel nebus duso hamba
Ugo bejo wong kang wirid tengah wengi
Malam arofah wayah bengi gelem tangi
Sholat hajat surat ikhlas den genepi
Moco tasbih 10.000 ojo lali
Lamun moco tasbih awak keroso berat
Ganti surat ikhlas tartil ojo larat
Wilangane satus enem lamun dewe
Yen jama’ah ngalap cekap dipun bagi
Niat poso nawaaitu shouma ghodin
Min yau min tarwiyah lillahi ta’ala
Niat maneh nawaitu shouma ghodin
Min yau min Arofah lillahi ta’ala
Cekap nyerat malam ahad pukul gangsal
Ing wulan dzulhijjah leres tanggal gangsal
Wonten pondok PPMH Mojosari
Konco pondok sesarengan sami mriki
Leres tanggal kaleh likur pebruari
Sanga ngatus suwidak songone masehi
Mboten sanes mugi-mugi manfa’ati
Kangge sangu ngadep Allah kang maha suci

Amin-amin-amin-amin….
Ya Allah Robbal Almin

                   Ditulis Ulang ___ moh.nkri@gmail.com

Rintihan Sang Pencinta....


Aku ingin bicara kepadamu !
Terlambatkah aku mengatakanya ……..mudah2han tidak?
Ingin Kusampaikan Rasa Hatiku Padamu
Dari Dingin Air Yang Memeluk Batu-Batu
Di Sepanjang Alur Sungai Yang Bermukim
Daun Beserta Ranting Gugur Dalam Musim
Kecipak Airnya Mungkin Lamat Terdengar

Inilah Diriku Seperti Manusia Di Alam Tabu yang Selalu Terelasi Dalam Ruang Rindu Dan Mengharap Hati Dalam Satu  Kini Aku Terperosok Dalam Lumpur Cintamu yang Penuh Kasih Sayang dan rindu Inilah Rasaku Kepadamu Yang Selalu Mengharap Lantunan Cinta Dari Bibirmu.

Tiada kata yang pantas kusajikan untukmu
Kecuali kata cinta..
cintaitu…
tumbuh,berkembang, berurat, berakar .
Tanpa bisa dijinakkan
 dengan cepat dan ganas dalam sel darah dan otakku.

cinta itu  sebenarnya telah hadir pada hatiku
 sejak pertama kali kau hadir di SINI, tapi sungguh durka diriku
tak mengakuinya, sungguh merana hatiku tak menghampirinya, sungguh sedih hatiku tak mengatakanya

setiap kali aku memandang kamu hatiku diliputi dua rasa SEDIH & BAHAGIA sedih tak mampu mengakui cinta-ku bahagia sebab bersyukur kepada Allah atas limpahan nikmat bisa memandang hambanya yang memiliki kecantikan hati yang menawan.

Wahai seorang yang telah melumpuhkan hatiku …………………
Mudah-mudahan dengan mengatakan ini padamu hatiku menjadi tenang
Walaupun misalkan  cinta-mu tak dapat ku gapai

Wahai seorang yang telah menjinakkan hatiku …………………
Ku akui memang tidak ada mahluk yang bisa sealamat dari penyakit cinta, begitupun aku.
Aku mencintaimu bukan karena hanya kecantikanmu tapi karena akhlaq dan pribadimu
Akhlaq dan pribadimu menghiasi dirimu.
Sehingga tiada pernah aku bertemu gadis yang lebih cantik darimu selama ini.
                                                                                                                                                  
Wahai seorang yang telah menjinakkan hatiku …………………
Jika kamu memberi kesempatan untuk-ku tuk dapat cinta kasihmu tolong balas coretan hati ini
Bila tidak  kamu boleh kembalikan kepada ku.

Salam Manis
moh.nkri@gmail.com

DASAR SHOLAWAT



يَا أَيّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوْا إِلَيْهِ وَسِيْلَةً وَجَاهِدُوْا فِي سَبِيْلِ اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ : القران ﴿35
 Nabi Muhammad saw besabda “
اَكْثِرُوْاا لصَّلاَةَ عَلَىَّ فَاِنَ صَلاَتَكُمْ مَغْفِرَةٌ لِذُنُوْبِكُمْ وَاطْلُبُوْالِيَ الْوَسِيْلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ فَاِنَ وَسِيْلَتِى عِنْدَ رَبِّى شَفَاعَةُ لَكُمْ .

} كتاب جامع الصّغير{

 
Artinya : Perbanyaklah mengucapkan shalawat kepaku, sebab bacaan shalawatmu mampu menjdikan ampunan bagi dosa-dosamu, kemudian mintalah kepada ku akan suatu wasilah (lantaran) dan mintalah derajat yang tinggi, sebab washilahku disisi Allah akan menjadikan syafaat kepada kalian
Berkenaan dengan bacaan shalawat Nabi (nariyah) seperti yang antum tanyakan itu adalah sebagian aneka bentuk bacaan shalawat Nabi yang telah di rangkai oleh Ulama’ dan memiliki berbagai kegunaan/manfaat.
Bacaan Shalawat Nabi boleh Diamalkan kapan saja Menurut banyak keterangan para ulamaul Amilin bahwa “ Amalan2 / do’a doa  yang terdiri dari  Al-Qur’an & Shalawat boleh di amalkan tanpa meminta Ijazah.
Bila ada ulama’ yang memberi ijazah berupa rangkaian dari  surat Al qur’an atau shalawat  itu adalah untuk memberikan keterangan dan kemantapan bagi yang mengamalkan. Sedangkan apabila kita mengamalkan bacaan shalawat Nabi itu adalah hal yang sangat baik dan mulya (ALLAH saja BERSHALAWAT kepada Nabi, kita juga harus berusaha untuk bershalawat beliau)
Diantara macam rangkaian bacaan shalawat nabi yang dikarang para Ulama’  boleh diamalkan

  1. Shalawat Nariyah (kamilah)
  2. Shalawat Thibul Qulub
  3. Shalawat Ghazali
  4. Shalawat syifa’
  5. Shalawat fatih
  6. Shalawat Nurudz Dzati
  7. Shalawat Nurul Qalbi
  8. Shalawat bihar
9.      Shalawat bihar
10.  Shalawat Haji
11.  Shalawat Penarik Rizki
12.  Shalawat Afiyah
13.  Shalawat Munjiyat
14.  Shalawat Badawil Kubro
15.  Shalawat badriyah
16.   dll………..

Dear Sisters who are honored by Allah


Perlu diketahui bahwa shalawat itu sudah merupakan tawasul/wasilah , lantaran untuk menyampaikan doa/hajat kita kepada Allah. Hal ini berdasar sabda nabi diatas. Jadi di kala kita mengamalkan shalawat Nabi walau tidak tawasul tidak apa2 sebab shalawat itu sudah sebagai tawasul.
Akan tetapi agar lebih baik boleh kita tambah dengan tawasul seperti dibawah ini

Contoh.﴿ كَيْـفِيَّةُ التَّوَصُّـل
بسم الله الرحمن الرحيم
1)     إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَألِه وَصَحْبِه وَأَزْوَاجِه وَذُرِّيَاتِه وَأَهْلِ بَيْتِه أَجْمَعِيْن. شَيْءٌ للهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة ...
2)     ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن وَإِلَى الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْن وَإِلَى جَمِيْعِ اْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالْعُلَمَاءِ وَالْفُقَهَاءِ وَ الصَّالِحِيْن وَألِ كُلٍّ وَأَصْحَابِ كُلٍّ وَاتْبَاعِ كُلٍّ وَإِلَى أَرْوَاحِ أَبِيْنَا سَيِّدِنَا أدَمَ وَأُمِّنَا سَيِّدَتِنَا حَوَّاء وَمَا تَوَاسَلَ بَيْنَهُمَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ لَهُمُ الْفَاتِحَة ...
3)     ثُمَّ إِلىَ حَضْرَةِ سَيِّدِنَا عَلِيٍّ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَه وَسَيِّدِنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَسَيِّدِنَا عُمَرَ وَسَيِّدِنَا عُثْمَانَ عَلَيْهِمُ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لَهُمُ الْفَاتِحَة ...
4)     خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ سُلْطَانِ اْلأَوْلِيَاءِ سَيِّدِنَا الشَّيْخ عَبْدِ اْلقَادِر الْجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَأُصُوْلِهِ  وَفُرُوْعِهِ وَمَشَايِخِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة ...
5)     ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَرْوَاحِ وَلِيِّ اللهِ فِيْ مَشَارِقِ اْلأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى وَلِي سُوْعُوْ شَيْءٌ للهِ لَهُمُ اْلفَاتِحَة...
6)     وَإِلَى أَرْوَاحِ أَبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَشَيْخِ مَشَايِخِنَا خُصُوْصًا شَيْخِنَا ...
(diisi Gurunya Guru kita, Guru kita mulai dari yang sudah meninggal atau yang masih hidup sampai pada Guru-guru kita yang sekarang).
7)     ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ َأَسَاتِذِنَا وَتَلاَمِذِنَا وَإِلَى أَرْوَاحِ جَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ خُصُوْصًا جَمِيْعِ حَاجَاتِيْ ... أَوْ صَاحِبِ الْحَاجَةِ لَهُمُ الْفَاتِحَة ...
(diisi apa yang diminta, yang paling utama adalah minta Ampun pada Allah)
Cara berdo’a dengan lantaran Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani, yaitu agar do’a kita cepat dikabulkan oleh Allah setiap berdo’a sendiri
يَا سَيِّدِيْ الشَّيْخ عَبْد اْلقَادِر الْجَيْلاَنِي إِنَّا نَتَوَسَّلُ بِكَ إِلَى رَبِّكَ فِي قَضَاءِ حَاجَتِنَا هذِه ...
(disebut do’a permintaannya)
يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ ...
sun2finez@yahoo.com 

PUISI ISLAMIC CENTER SANTRI

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله سيدنا محمد

Perjuangan santri
By : sun2finez (nur khoironi)

ketika dunia masih terlelap dibuai selimut mimpi
kalian bangun mendekat dan merapat kepada Penguasa Jagad Raya
ketika dunia tenggelam dalam lagu dan tari
kalian reguk kekhusyuan hati dalam dzikir dan doa
ketika dunia terlalu disibukkan dengan permasalahan duniawi
kalian pusatkan perhatian pada ilmu dan seruan cahaya kebenaran

mungkin kalian dilanda bimbang
"apakah kami golongan tertinggal?"
melihat gemerlap kehidupan di luar sana
"apakah kami golongan terbuang?"
menyaksikan bebasnya pergaulan
"apakah kami golongan terpenjara?"

bukan ...!!!
kalian bukan golongan tertinggal
kalian adalah jiwa-jiwa yang menjadi harapan masa depan
kalian bukan golongan terbuang
kalian adalah jiwa-jiwa pilihan yang justru tengah melanglang buana
dan kalian bukan golongan terpenjara
justru kalian adalah jiwa-jiwa yang dipelihara naungan al Quran

duhai, betapa besarnya tantangan masa depan
betapa butuhnya bangsa pada generasi baru penuh semangat
yang cerdas, tawadhu dan penuh kekhusyuan
yang siap bekerja keras untuk sesama

duhai, betapa malangnya bangsa
jika kelak dipenuhi generasi muda yang manja
yang lebih akrab dengan berbagai kemudahan yang melenakan
yang waktunya habis dalam kesenangan belaka

ketika banyak jiwa manusia ringkih dalam kegersangan
mereka menunggu sejuknya tetes-tetes embun penyegar
kalian, jadilah bagian dari tetes-tetes embun penyegar
wa antum ruuhul jadiid fii jasadil ummah ...










RASULULLAH KAMI RINDU PADAMU
Berabad-abad sudah berlalu
namun namamu masih melekat di hatiku
tak pernah aku bertemu atau berjumpa denganmu
tak pernah aku melihat langsung dakwahmu
namun sinar cahaya itu mampu menembus jaman dan ruang
menembus perbedaan di antara seluruh umat manusia
cahaya itu tak pernah redup sampai akhir zaman
Rasulullah  , begitu agung namamu
Begitu mudah menyebutmu,
kau hiasi dunia dengan budi akhlaq-mu
kau terangi  dunia dengan tauhidmu-mu
bergetar hati ini , menangis , rindu, bertemu dengan mu
rindu pada suri tauladan yang kau berikan
rindu pada kesederhanaan dan kepedulianmu
rindu pada kedamaian yang kau ciptakan
Rasulullah , rindu pada kepemimpinanmu
Cinta dan kasih sayang mu tiada tara
Rahmatan Lil Alamin , memang itulah dirimu
Rasulullah , aku rindu padamu
….Ya ….Rasulullah… kami, guru, siswa….. rindu padamu
Rasulullah Nabi nabi akhir zaman.
Aku yakin sinar yang kau bawa tak kan pernah padam
Allahumma Solli Ala Muhammad
semoga shalawat itu akan tetap berdengung
hingga akhir zaman.
Ya Allah dengan berkah dengan bekah nabi Al- MUsthofa
Sampaikan kami pada segala cita
Dan ampunilah dosa kami yang terlewat masa
Wahai dzat yang luas kemurahnya.
AMIN….3x YA MUJIBASSAA’ILIN

Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Simaklah...
Lembaran-lembaran kisah nan indah
Bertutur tentang perjalanan hidup Rasul termulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam
Beliau adalah pembawa panji Islam
Utusan Allah penyampai wahyu Ilahi.
Menebarkan petunjuk, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Menyebarkan tauhid, memberantas kesyirikan.
Perjuangannya menegakkan agama Allah dipenuhi dengan tantangan dan rintangan.
Keberaniannya menjadi teladan bagi ummatnya, dalam menghadapi musuh-musuh Allah sang durjana pembawa angkara murka.
Kesabarannya dalam mengemban risalah, mengantarkannya pada kemenangan dan pertolongan Allah
Nabi yang penuh kasih sayang terhadap ummatnya, lagi penuh semangat dalam mendakwahi kaumnya.
Nabi yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam.
Menebarkan perdamaian, ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
Akhlaknya yang begitu agung diakui kawan dan lawan serta dipuji oleh Allh Subhaanahu wa ta'ala
Musuh yang penuh dengan kekejaman dibalas dengan kearifan
Sehingga berbondong-bondong manusia masuk ke dalam agamanya.
Kenalilah beliau, niscaya engkau akan mencintainya melebihi cintamu kepada anak, istri, orang tua dan seluruh manusia.
Pelajarilah perjalanan hidupnya niscaya engkau akan berjiwa tegar menghadapi cobaan yang menerpa.
Hanyalah orang yang tidak mengenalnya akan membencinya.
Menjadi hinalah manusia yang mencelanya , apalagi menolok-olok ajarannya dan menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan dusta.*
Buku ini dipersembahkan dengan bahasa yang sederhana, mudah dicerna, dan tidak membosankan InsyaAllah.
Diambil dari kisah-kisah terpilih
Ditampilkan dengan tulisan yang besar (point 14) sehingga cocok untuk semua usia, sebagai buku pelajaran bagi ummat manusia.
Sesungguhnya kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum muslimin.


NARASI MAULID NABI MUHAMMAD

Lembaran-lembaran kisah nan indah
Bertutur tentang perjalanan hidup Rasul termulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam
Nun jauh di sana, di di Roma, tatkala hening meranggas di istana yg megah, dan satwa-satwa malam sedang menyelenggarakan konser rutin di semak-semak kebun yang rimbun dan basah, tiba-tiba sang kasiar terjaga dengan wajah kutu bersimbah peluh lalu memanggil-manggil juru takwil mimpi yang tak lagi diingat namanya. Dengan tergopoh-gopoh, sang penakwil berlari menghadap juragannya yang terbujur lunglai di atas ranjangnya. “Hai,” teriaknya membahana. “Dalam tidurku kuliaht kerajaan Romawi tumbang dan istananya runtuh lalu berubah menjadi tumpukan puing yang betapa mengerikan,” tanyanya tersengal-sengal. Penakwil tua itu menundukkan kepala sambil berbisik: “Baginda, telah terlahir bayi di Arabia bernama MUHAMMAD’.
Di lorong Salam yang tenang,
di sepetak bangunan yang remang
di bilik sempit yang temarang,
di kampung Tihamah yang lengang
di jantung Bakkah yang gersang,
di persada Jazirah yang kerontang…
sinar misterius menghunjam persada dan membedah malam pertengahan Rabi’ul awwal,
sebuah jeritan bayi malakuti melambung dan mengoyak angkasa Ummul-Qura
gemerincing lampu-lampu kristal istana KhIsro Persia mengisyaratkan sebuah peristiwa
…dentang-dentang lonceng raksasa gereja Roma mengumandangkan sebuah warta
…debam-debam gajah-gajah Abrahah yang berjatuhan beradu bagai genderang laga
…kelepak sayap merpati di atas Mekkah yang menari bersusulan laksana rebana pesta
lalu terdengar kumandang …
selamat menggigil, cukong-cukong tamak…
selamat berhamburan, tuhan-tuhan bertulang…
selamat berjatuhan, raja-raja jorok…
selamat ketakutan, seniman-seniman cabul di pasar ukaz,
selamat bangkrut, saudagar-saudagar budak
berpestalah, hai kuli-kuli gratis juragan-juragan Quraisy
bergembiralah, hai kaum buruh di ladang Umayyah
kumandangkan lagu kemerdekaan
gelarlah permadani merah demi menyambut MUHAMMAD!
Mentari menyingsing dan menyongsong,
purnama menyeruak dan menyapa,
gemintang berkilau dan menyambut,
pelangi berhias dan mendaulat
Ka’bah menyala san mengucapkan…
 ’selamat datang’ ’selamat lahir’
Wahai
manusia suci……
Betapa dalam gua gelap Tsur
bersemedi dalam lembah Hira
menggigil dalam kesendirian lereng Arafah
menggelinjang dalam asmara Lahut
menggigil dalam pelukan Sang Jalal
mengerang dalam kehangatan Sang Jamal
bergejolak dalam pesta malaikat
menanggalkan busana raga
hilang dalam Ada
kembali memasuki nasut
dilumuri kotoran onta di Haram
dilempar bebatuan bocah-bocah Thaif
bermandikan darah di Uhud
bersenda jenaka di hadapan yatim
menghibur para janda syuhada
berhariraya dengan gelandangan
bergaul dengan kaum cacat dan kusta
bersukacita didatangi tamu tuna netra
berjalan menunduk di keramaian
mencium tangan pekerja kasar
pemaaf kala berkuasa
membantu sebelum diminta
berbalik tubuh bila diseru
menegur tanpa menunggu
bermurah dengan senyum
menggali parit dan sumur
tidur dengan bantal batu
keluar masuk pasar
dan berseru akulah Sang Utusan
akulah MUHAMMAD
Kini lihatlah ia sedang melihat kita dengan mata kecewa
kita yang sedang nongkrong di atas fosil-fosil kebodohan
kita yang asyik harakiri dengan pornografi atas nama seni
kita yang makin trampil menjadi bangsa yang latah
kita yang sakau dengan korupsi dari rt sampai pejabat
kita yang sudah kehilangan etika ketimuran
kita yang menjadi konsumeris dan pemuja raga
kita yang sibuk mempertontonkan lakon anarkisme
kita yang sudah menjadi kue ulangtahun dalam pesta para musuh
kita yang tak lagi bisa hidup rukun dan menghargai perbedaan
kita yang sebenarnya tak mengenal MUHAMMAD


PPMH, 8 Muharram 1430