1 Oktober 2012

PUISI ISLAMIC CENTER SANTRI

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله سيدنا محمد

Perjuangan santri
By : sun2finez (nur khoironi)

ketika dunia masih terlelap dibuai selimut mimpi
kalian bangun mendekat dan merapat kepada Penguasa Jagad Raya
ketika dunia tenggelam dalam lagu dan tari
kalian reguk kekhusyuan hati dalam dzikir dan doa
ketika dunia terlalu disibukkan dengan permasalahan duniawi
kalian pusatkan perhatian pada ilmu dan seruan cahaya kebenaran

mungkin kalian dilanda bimbang
"apakah kami golongan tertinggal?"
melihat gemerlap kehidupan di luar sana
"apakah kami golongan terbuang?"
menyaksikan bebasnya pergaulan
"apakah kami golongan terpenjara?"

bukan ...!!!
kalian bukan golongan tertinggal
kalian adalah jiwa-jiwa yang menjadi harapan masa depan
kalian bukan golongan terbuang
kalian adalah jiwa-jiwa pilihan yang justru tengah melanglang buana
dan kalian bukan golongan terpenjara
justru kalian adalah jiwa-jiwa yang dipelihara naungan al Quran

duhai, betapa besarnya tantangan masa depan
betapa butuhnya bangsa pada generasi baru penuh semangat
yang cerdas, tawadhu dan penuh kekhusyuan
yang siap bekerja keras untuk sesama

duhai, betapa malangnya bangsa
jika kelak dipenuhi generasi muda yang manja
yang lebih akrab dengan berbagai kemudahan yang melenakan
yang waktunya habis dalam kesenangan belaka

ketika banyak jiwa manusia ringkih dalam kegersangan
mereka menunggu sejuknya tetes-tetes embun penyegar
kalian, jadilah bagian dari tetes-tetes embun penyegar
wa antum ruuhul jadiid fii jasadil ummah ...










RASULULLAH KAMI RINDU PADAMU
Berabad-abad sudah berlalu
namun namamu masih melekat di hatiku
tak pernah aku bertemu atau berjumpa denganmu
tak pernah aku melihat langsung dakwahmu
namun sinar cahaya itu mampu menembus jaman dan ruang
menembus perbedaan di antara seluruh umat manusia
cahaya itu tak pernah redup sampai akhir zaman
Rasulullah  , begitu agung namamu
Begitu mudah menyebutmu,
kau hiasi dunia dengan budi akhlaq-mu
kau terangi  dunia dengan tauhidmu-mu
bergetar hati ini , menangis , rindu, bertemu dengan mu
rindu pada suri tauladan yang kau berikan
rindu pada kesederhanaan dan kepedulianmu
rindu pada kedamaian yang kau ciptakan
Rasulullah , rindu pada kepemimpinanmu
Cinta dan kasih sayang mu tiada tara
Rahmatan Lil Alamin , memang itulah dirimu
Rasulullah , aku rindu padamu
….Ya ….Rasulullah… kami, guru, siswa….. rindu padamu
Rasulullah Nabi nabi akhir zaman.
Aku yakin sinar yang kau bawa tak kan pernah padam
Allahumma Solli Ala Muhammad
semoga shalawat itu akan tetap berdengung
hingga akhir zaman.
Ya Allah dengan berkah dengan bekah nabi Al- MUsthofa
Sampaikan kami pada segala cita
Dan ampunilah dosa kami yang terlewat masa
Wahai dzat yang luas kemurahnya.
AMIN….3x YA MUJIBASSAA’ILIN

Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Simaklah...
Lembaran-lembaran kisah nan indah
Bertutur tentang perjalanan hidup Rasul termulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam
Beliau adalah pembawa panji Islam
Utusan Allah penyampai wahyu Ilahi.
Menebarkan petunjuk, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Menyebarkan tauhid, memberantas kesyirikan.
Perjuangannya menegakkan agama Allah dipenuhi dengan tantangan dan rintangan.
Keberaniannya menjadi teladan bagi ummatnya, dalam menghadapi musuh-musuh Allah sang durjana pembawa angkara murka.
Kesabarannya dalam mengemban risalah, mengantarkannya pada kemenangan dan pertolongan Allah
Nabi yang penuh kasih sayang terhadap ummatnya, lagi penuh semangat dalam mendakwahi kaumnya.
Nabi yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam.
Menebarkan perdamaian, ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
Akhlaknya yang begitu agung diakui kawan dan lawan serta dipuji oleh Allh Subhaanahu wa ta'ala
Musuh yang penuh dengan kekejaman dibalas dengan kearifan
Sehingga berbondong-bondong manusia masuk ke dalam agamanya.
Kenalilah beliau, niscaya engkau akan mencintainya melebihi cintamu kepada anak, istri, orang tua dan seluruh manusia.
Pelajarilah perjalanan hidupnya niscaya engkau akan berjiwa tegar menghadapi cobaan yang menerpa.
Hanyalah orang yang tidak mengenalnya akan membencinya.
Menjadi hinalah manusia yang mencelanya , apalagi menolok-olok ajarannya dan menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan dusta.*
Buku ini dipersembahkan dengan bahasa yang sederhana, mudah dicerna, dan tidak membosankan InsyaAllah.
Diambil dari kisah-kisah terpilih
Ditampilkan dengan tulisan yang besar (point 14) sehingga cocok untuk semua usia, sebagai buku pelajaran bagi ummat manusia.
Sesungguhnya kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum muslimin.


NARASI MAULID NABI MUHAMMAD

Lembaran-lembaran kisah nan indah
Bertutur tentang perjalanan hidup Rasul termulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam
Nun jauh di sana, di di Roma, tatkala hening meranggas di istana yg megah, dan satwa-satwa malam sedang menyelenggarakan konser rutin di semak-semak kebun yang rimbun dan basah, tiba-tiba sang kasiar terjaga dengan wajah kutu bersimbah peluh lalu memanggil-manggil juru takwil mimpi yang tak lagi diingat namanya. Dengan tergopoh-gopoh, sang penakwil berlari menghadap juragannya yang terbujur lunglai di atas ranjangnya. “Hai,” teriaknya membahana. “Dalam tidurku kuliaht kerajaan Romawi tumbang dan istananya runtuh lalu berubah menjadi tumpukan puing yang betapa mengerikan,” tanyanya tersengal-sengal. Penakwil tua itu menundukkan kepala sambil berbisik: “Baginda, telah terlahir bayi di Arabia bernama MUHAMMAD’.
Di lorong Salam yang tenang,
di sepetak bangunan yang remang
di bilik sempit yang temarang,
di kampung Tihamah yang lengang
di jantung Bakkah yang gersang,
di persada Jazirah yang kerontang…
sinar misterius menghunjam persada dan membedah malam pertengahan Rabi’ul awwal,
sebuah jeritan bayi malakuti melambung dan mengoyak angkasa Ummul-Qura
gemerincing lampu-lampu kristal istana KhIsro Persia mengisyaratkan sebuah peristiwa
…dentang-dentang lonceng raksasa gereja Roma mengumandangkan sebuah warta
…debam-debam gajah-gajah Abrahah yang berjatuhan beradu bagai genderang laga
…kelepak sayap merpati di atas Mekkah yang menari bersusulan laksana rebana pesta
lalu terdengar kumandang …
selamat menggigil, cukong-cukong tamak…
selamat berhamburan, tuhan-tuhan bertulang…
selamat berjatuhan, raja-raja jorok…
selamat ketakutan, seniman-seniman cabul di pasar ukaz,
selamat bangkrut, saudagar-saudagar budak
berpestalah, hai kuli-kuli gratis juragan-juragan Quraisy
bergembiralah, hai kaum buruh di ladang Umayyah
kumandangkan lagu kemerdekaan
gelarlah permadani merah demi menyambut MUHAMMAD!
Mentari menyingsing dan menyongsong,
purnama menyeruak dan menyapa,
gemintang berkilau dan menyambut,
pelangi berhias dan mendaulat
Ka’bah menyala san mengucapkan…
 ’selamat datang’ ’selamat lahir’
Wahai
manusia suci……
Betapa dalam gua gelap Tsur
bersemedi dalam lembah Hira
menggigil dalam kesendirian lereng Arafah
menggelinjang dalam asmara Lahut
menggigil dalam pelukan Sang Jalal
mengerang dalam kehangatan Sang Jamal
bergejolak dalam pesta malaikat
menanggalkan busana raga
hilang dalam Ada
kembali memasuki nasut
dilumuri kotoran onta di Haram
dilempar bebatuan bocah-bocah Thaif
bermandikan darah di Uhud
bersenda jenaka di hadapan yatim
menghibur para janda syuhada
berhariraya dengan gelandangan
bergaul dengan kaum cacat dan kusta
bersukacita didatangi tamu tuna netra
berjalan menunduk di keramaian
mencium tangan pekerja kasar
pemaaf kala berkuasa
membantu sebelum diminta
berbalik tubuh bila diseru
menegur tanpa menunggu
bermurah dengan senyum
menggali parit dan sumur
tidur dengan bantal batu
keluar masuk pasar
dan berseru akulah Sang Utusan
akulah MUHAMMAD
Kini lihatlah ia sedang melihat kita dengan mata kecewa
kita yang sedang nongkrong di atas fosil-fosil kebodohan
kita yang asyik harakiri dengan pornografi atas nama seni
kita yang makin trampil menjadi bangsa yang latah
kita yang sakau dengan korupsi dari rt sampai pejabat
kita yang sudah kehilangan etika ketimuran
kita yang menjadi konsumeris dan pemuja raga
kita yang sibuk mempertontonkan lakon anarkisme
kita yang sudah menjadi kue ulangtahun dalam pesta para musuh
kita yang tak lagi bisa hidup rukun dan menghargai perbedaan
kita yang sebenarnya tak mengenal MUHAMMAD


PPMH, 8 Muharram 1430




Tidak ada komentar: