29 September 2012

DI BALIK BULAN DZULHIJJAH .........

Apa itu Hari Raya Qurban ? 
Hari Raya Qurban diperingati oleh setiap umat Islam pada tanggal 10 Dzulhijjah (kalender Hijriyah). Pada Hari Raya Qurban dilakukan penyembelihan hewan-hewan Qurban. Hewan Qurban dapat berupa sapi, kambing, unta, atau domba. Nantinya, daging dari hewan Qurban itu akan dibagi-bagikan kepada umat Islam. Dari mana kita mendapatkan hewan-hewan Qurban itu ? Orang-orang yang mampu ber-qurban hendaknya membantu menyediakan hewan-hewan Qurban.

Sejarah dari Hari Raya Qurban.
Yang berperan penting dalam sejarah Hari Raya Qurban ini adalah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Pada suatu hari, Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Ibrahim melalui mimpi bahwa beliau harus menyembelih anaknya. Nabi Ibrahim yang merupakan seorang hamba Allah yang bertaqwa sangat bingung. Ia tidak tega kalau ia disuruh untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail a.s. Karena ini adalah perintah dari Allah SWT, maka Nabi Ibrahim a.s. mematuhinya. Tetapi ia harus bertanya kepada anaknya terlebih dahulu, apakah ia ingin disembelih atau tidak. Nabi Ismail a.s. pun akhirnya bersedia untuk disembelih karena ini adalah perintah dari Allah SWT. Ketika Nabi Ibrahim a.s. menyembelih anaknya, tiba-tiba anaknya itu diganti oleh Allah SWT dengan seekor domba. Inilah sejarah dari Hari Raya Qurban itu.

Hikmah yang dapat kita ambil dari sejarah Hari Raya Qurban.
Yang dimaksud dengan Qurban adalah merelakan segala sesuatu yang dicintainya karena ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Hari Raya Qurban, orang-orang yang mampu sudah men-qurban-kan hartanya demi kepentingan umum. Sebenarnya kita ber-qurban tidak dalam Hari Raya Qurban saja. Kita selalu ber-qurban setiap kali melakukan sesuatu yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Misalnya, jika kita sedang asyik blogwalking dan kemudian seruan adzan memanggil kita untuk melaksanakan shalat, kita hendaknya meninggalkan kegiatan blogwalking dan segera melaksanakan shalat. Dalam hal ini, Qurban yang kita lakukan adalah merelakan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk blogwalking. Contoh lainnya adalah ketika kita berpuasa. Jika kita berpuasa, kita harus menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dalam hal ini, Qurban yang kita lakukan adalah kita rela untuk tidak makan dan tidak minum. Masih banyak contoh Qurban yang lainnya.
Jika kita melihat dari sejarah Hari Raya Qurban tadi, Nabi Ibrahim a.s. rela untuk menyembelih anaknya dikarenakan itu adalah perintah dari Allah SWT. Dalam hal ini, Qurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s. adalah rela untuk menyembelih anak yang sangat dicintainya. Seorang ayah rela untuk membunuh anaknya sendiri karena Allah SWT yang memerintahkannya. Sungguh sebuah Qurban yang sangat besar dan tinggi nilainya di mata Allah SWT.
Intinya adalah jika kita ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT, kita harus merelakan sesuatu yang sangat kita cintai walaupun itu sangat sulit untuk direlakan. Kedekatan kita kepada Allah SWT tidak akan terjadi jika tidak ada rasa rela di dalam diri kita untuk meninggalkan seluruh godaan-godaan dunia yang sangat menggiurkan. Jadi, jangan takut untuk ber-Qurban untuk Allah SWT.

Tidak ada komentar: